Definisi Dyspepsia
Dyspepsia (atau, seperti yang seringkali dirujuk oleh dokter,
non-ulcer dyspepsia atau dyspepsia tidak berborok) adalah satu dari
penyakit-penyakit (ringan) yang paling umum dari usus-usus, mempengaruhi
perkiraan dari 20% dari orang-orang di Amerika. Mungkin hanya 10% dari
mereka yang terpengaruh sebenarnya mencari perhatian medis untuk
dyspepsia mereka. Dyspepsia bukanlah istilah yang terlalu baik untuk
penyakit ringan karena ia menyiratkan bahwa ada "dyspepsia" atau
pencernaan makanan yang abnormal, dan ini kemungkinan besar adalah bukan
kasusnya. Sesungguhnya, nama umum lain untuk dyspepsia adalah gangguan
pencernaan (indigestion), yang, untuk sebab yang sama, adalah tidak
lebih baik daripada istilah dyspepsia!
Dyspepsia digambarkan paling baik sebagai penyakit fungsional.
Adakalanya ia disebut dyspepsia fungsional. Konsep dari penyakit
fungsional terutama bermanfaat ketika mendiskusikan penyakit-penyakit
sistim pencernaan. Konsep berlaku pada organ-organ berotot dari saluran
pencernaan - kerongkongan (esophagus), lambung, usus kecil, kantong
empedu, dan kolon (usus besar). Apa yang diartikan oleh istilah,
fungsional, adalah bahwa salah satu dari keduanya yaitu otot-otot dari
organ-organ atau syaraf-syaraf yang mengontrol organ-organ tidak bekerja
secara normal, dan, sebagai akibatnya, organ-organ tidak berfungsi
secara normal. Syaraf-syaraf yang mengontrol organ-organ termasuk tidak
hanya syaraf-syaraf yang terletak didalam otot-otot dari organ-organ
namun juga syaraf-syaraf dari sumsum tulang belakang (spinal cord) dan
otak.
Beberapa penyakit-penyakit saluran pencernaan dapat dilihat dan
didiagnosis dengan mata telanjang, seperti borok-borok (ulcers) dari
lambung. Jadi, borok-borok dapat dilihat waktu operasi, pada x-rays, dan
pada endoskopi-endoskopi. Penyakit-penyakit lain tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang, namun dapat dilihat dan didiagnosis dibawah
mikroskop. Contohnya, gastritis (peradangan lambung)
didiagnosis dengan pemeriksaan mikroskop dari biosi-biopsi dari
lambung. Berlawanan dengannya, penyakit-penyakit fungsional pencernaan
(gastrointestinal) tidak dapat dilihat dengan mata telanjang atau dengan
mikroskop. Pada beberapa kejadian-kejadian, fungsi yang abnormal dapat
ditunjukkan dengan tes-tes (contohnya, studi-studi pengosongan lambung
atau studi-studi antro-duodenal motility). Bagaimanapun, tes-tes
seringkali adalah kompleks, dan tidak tersedia secara luas, dan tidak
secara dipercaya mendeteksi kelainan-kelainan fungsional. Sesuai dengan
itu, dan pada dasarnya, penyakit-penyakit fungsional pencernaan adalah
yang melibatkan fungsi yang abnormal dari organ-organ pencernaan dimana
kelainan-kelainan tidak dapat dilihat pada organ-organ dengan mata
telanjang atau mikroskop.
Adakalanya, penyakit-penyakit yang diperkirakan adalah fungsional
akhirnya ditemukan berhubungan dengan kelainan-kelainan yang dapat
dilihat. Kemudian, penyakit keluar dari katagori fungsional. Contoh dari
ini adalah infeksi Helicobacter pylori
dari lambung. Beberapa pasien-pasien dengan gejala-gejala pencernaan
bagian atas yang ringan yang diperkirakan mempunyai fungsi abnormal dari
lambung atau usus telah ditemukan mempunyai lambung-lambung yang
terinfeksi dengan Helicobacter pylori. Infeksi ini dapat didiagnosis
dibawah mikroskop dengan mengidentifikasi bakteri. Ketika pasien-pasien
dirawat dengan antibiotik-antibiotik, Helicobacter dan gejala-gejala
hilang. Jadi, pengakuan infeksi-infeksi dengan Helicobacter pylori telah
mengeluarkan beberapa penyakit-penyakit pasien dari katagori
fungsional.
Perbedaan antara penyakit fungsional dan penyakit bukan fungsional
mungkin sesungguhnya adalah kabur. Jadi, bahkan penyakit-penyakit
fungsional mempunyai kelainan-kelainan biokimia atau molekul yang
berkaitan yang akhirnya akan mampu diukur. Contohnya, penyakit-penyakit
fungsional dari lambung dan usus kecil mungkin dapat ditunjukan akhirnya
berkaitan dengan tingkat-tingkat bahan-bahan kimia normal yang
meningkat atau berkurang didalam organ-organ pencernaan, sumsum tulang
belakang, atau otak. Haruskah penyakit yang ditunjukan disebabkan oleh
pengurangan atau peningkatan bahan kimia tetap dipertimbangkan sebagai
penyakit fungsional? Saya rasa tidak. Pada situasi teoritis ini, kita
tidak dapat melihat kelainan dengan mata telanjang atau mikroskop, namun
kita dapat mengukurnya. Jika kita dapat mengukur kelainan yang
berkaitan atau yang menyebabkannya, penyakit mungkin seharusnya tidak
lagi dipertimbangkan sebagai fungsional.
Meskipun ada kekurangan-kekurangan dari istilah, fungsional, konsep
dari kelainan fungsional adalah bermanfaat untuk pendekatan dari banyak
gejala-gejala yang berasal dari organ-organ sistim pencernaan yang
berotot. Untuk mengulangi, konsep ini berlaku pada gejala-gejala yang
mana tidak ada kelainan-kelainan yang berkaitan yang dapat dilihat
dengan mata telanjang atau mikroskop.
Ketika dyspepsia adalah penyakit fungsional utama, adalah penting
untuk menyebutkan beberapa penyakit-penyakit fungsional lain. Penyakit
fungsional utama kedua adalah sindrom iritasi usus (irritable bowel syndrome atau IBS).
Gejala-gejala dari IBS diperkirakan berasal terutama dari usus kecil
dan kolon (usus besar). Gejala-gejala dari IBS termasuk nyeri perut yang
disertai dengan pergantian-pergantian dalam gerakan-gerakan usus
(pembuangan air besar), terutama sembelit atau diare. Sesungguhnya,
dyspepsia dan IBS mungkin adalah penyakit-penyakit yang saling tumpang
tindih karena sampai dengan separuh pasien-pasien dengan IBS juga
mempunyai gejala-gejala dari dyspepsia. Suatu kelainan fungsional ketiga
yang jelas adalah nyeri dada non-cardiac. Nyeri ini mungkin meniru nyeri dada (angina),
namun ia tidak berkaitan dengan penyakit jantung. Sesungguhnya, nyeri
dada non-cardiac diperkirakan berakibat dari kelainan fungsional dari
kerongkongan (esophagus).
Kelainan-kelainan fungsional dari sistim pencernaan seringkali
dikategorikan oleh organ yang terlibat. Jadi, ada kelainan-kelainan
fungsional dari kerongkongan (esophagus), lambung, usus kecil, usus
besar (kolon), dan kantong empedu. Jumlah penelitian yang telah
dilakukan dengan kelainan-kelainan fungsonal adalah yang paling besar
pada kerongkongan (esophagus) dan lambung (contohnya, nyeri dada
non-cardiac, dyspepsia), mungkin karena organ-organ ini lebih mudah
dicapai dan dipelajari. Penelitian kedalam kelainan-kelainan fungsional
yang mempengaruhi usus kecil dan kolon (IBS) adalah lebih sulit untuk
dilaksanakan dan ada lebih sedikit persetujuan diantara studi-studi
penelitian. Ini mungkin adalah refleksi dari keruwetan (kompleksitas)
dari aktivitas-aktivitas usus kecil dan kolon dan kesulitan dalam
mempelajari aktivitas-aktivitas ini. Penyakit-penyakit fungsional dari
kantong empedu (dirujuk sebagai biliary dyskinesia), seperti yang
dari usus kecil dan usus besar (kolon), juga adalah sulit untuk
dipelajari dan pada saat ini mereka lebih kurang baik terdefinisi.
Setiap dari penyakit-penyakit fungsional dikaitkan dengan kumpulan (set)
gejala-gejala karakteristiknya sendiri.
FIBER KING
DETOX DIET SEHAT
OBAT LAMBUNG & SISTEM PENCERNAAN
Fiber King merupakan suatu jenis produk alami yang terbuat dari bahan tumbuh-tumbuhan yang sangat berguna untuk kelancaran sistem pencernaan dan sekaligus dapat membantu pembersihan dinding lambung dan usus dari endapan kotoran dan toksin/racun yang tanpa Anda sadari, dari tahun ke tahun dapat menjadi besar atau semakin banyak volumenya.
Pada suatu saat, jika kotoran tersebut tidak dibersihkan atau dibuang keluar maka tumpukan kotoran tersebut akan menyumbat pori-pori pada dinding-dinding saluran pencernaan yang dapat mengganggu kelancaran penyerapan makanan atau nutrisi seluruh tubuh sehingga dapat menimbulkan kekurangan suplai gizi dan tubuh Anda akan mengalami kekuragan gizi meskipun Anda merasa telah cukup memakan makanan yang bergizi.
Adakalanya juga, sebagian dari kotoran (toksin) tersebut akan mengalir juga masuk ke dalam badan bersama makanan yang lain. Hal ini dapat menjadi pengganggu pada organ-organ tubuh yang menerima kiriman toksin tersebut yang pada akhirnya menyebabkan berbagai penyakit. Mungkin berupa : capek berlebihan, mungkin suka pusing, sakit kepala, merasa tidak bertenaga atau lemah dan berbagai keluhan lainnya hingga ke penyakit astma,sesak napas, keluhan liver, dan lain-lain.
FIBER KING dapat membantu memperbaiki sistem pencernaan, memperlancar buang kotoran, membersihkan dinding-dinding lambung dan usus sehingga dapat terbebas dari berbagai keluhan fisik seperti contoh diatas.
Untuk penormalan pencernaan dan pengeluaran toksin usus :
1 bungkus untuk sekali 2 kali minum, diaduk dengan segelas air, lakukan (minum) 1 atau 2 kali sehari, pagi dan malam sebelum makan, selama 1 atau 2 minggu, sesuai kebutuhan.
Untuk penurunan berat badan :
1 bungkus untuk 2 kali minum, diaduk dengan segelas air, lakukan (minum) 2 atau 3 kali sehari, sebelum makan, lama pemakaian sesuai kebutuhan, sambil mengamati penurunan berat badan dan perasaan badan, sampai mencapai berat yang diingini.
Jangan kaget, setelah beberapa hari minum fiber king, biasanya akan keluar kotoran dengan volume lebih banyak, bewarna kehitaman, mungkin juga panjang. Itulah toksin yang telah mengendap lama dalam saluran pencernaan Anda.
Aturan Pakai Fiber King
Masukkan 1/2 bungkus serbuk fiber king ke dalam segelas air minum kurang lebih 300 cc, dengan suhu normal, diaduk sampai semua serbuk melarut rata, langsung diminum sampai habis.
Lakukan satu kali sehari, pagi sebelum sarapan atau sore menjelang makan malam.
Jangan kaget, nantinya setelah 6-10 jam, Anda akan buang air besar lembut dan agak banyak, kehitam-hitaman pendek atau panjang (itu adalah toksin yang telah mengendap sangat lama di dalam usus Anda, yang menyebabkan berbagai gangguan di dalam tubuh Anda).
Ingredients/ Kandungan Fiber King
Psyllium Husk, Oat Fibre, Oil Palm Fibre, Apple Fibre, Spinach, Guar Fibre, Celery, Wheat Grass, Pineapple,Spirulina, Cryptomonadale, Soya Protein, Chlorophyl, Oligosaccharides, Rice Bean Extract, Citric Acid, Fructose, Colostrum.
Harga Per paket (isi 4 sachet, @20 gram untuk konsumsi 8 hari) : Rp.300.000.
Call me at : 082111650244
or : 081511447904. (HENRI GUNAWAN)
E-mail : huzaifahhenri@gmail.com
or : 081511447904. (HENRI GUNAWAN)
E-mail : huzaifahhenri@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar